Home | List Artikel | Al-Quran dan Sunnah tentang Petingnya Waktu
Manajemen waktu adalah cara untuk mengatur waktu dalam mengerjakan berbagai aktifitas sehari-hari, termasuk ibadah dan pekerjaan. Mengapa waktu penting untuk diatur? Karena waktu merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat berharga bagi manusia. Lantas dari mana sumber utama manajemen waktu itu?
Ketika ada sahabat yang bertanya kepada Siti Aisyah RA tentang Akhlak
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dia menjawab: “Akhlak Nabi
Shallallahu’Alaihi Wasallam adalah Al-Qur’an”. Dengan Al-Qur’an uswatun hasanah
kita itu mengelola waktu, mengelola keluarga, mengelola negara dengan segala
aspeknya dan bahkan juga mengelola segala urusan umat akhir jaman. Al-Qur’annya
masih sama, mengapa seolah aneh bila kita ingin mengelola segala urusan kita
dengan petunjuk yang ada di Al-Qur’an ? InsyaAllah hanya perlu pembiasaan saja.
Di dalam Al-Qur'an, Allah bersumpah pada beberapa surat Makkiyah. Menurut
pendapat para ahli tafsir, apabila Allah telah bersumpah dengan sesuatu dari
ciptaan-Nya, maka itu untuk menjadikan pandangan manusia agar tertuju kepadanya
dan mengingatkan mereka akan manfaatnya yang besar dan pengaruhnya yang abadi.
وَٱلۡعَصۡرِ (١)ِ
"Demi masa." (Al-'Ashr: 1)
وَٱلضُّحَىٰ (١) وَٱلَّيۡلِ إِذَا سَجَىٰ (٢)
"Demi
waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi
(gelap)" (Adh-Dhuhaa: 1-2)
وَٱلۡفَجۡرِ (١) وَلَيَالٍ عَشۡرٍ۬ (٢)
"Demi
fajar dan malam yang sepuluh" (Al Fajr: 1-2)
وَٱلَّيۡلِ إِذَا يَغۡشَىٰ (١)
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)" (Al-Lail: 1)
Selain itu, di dalam assunnah (hadist), Rasulullah juga menyatakan pentingnya waktu dan tanggung jawab manusia akan waktu yang telah diberikan di hadapan Allah pada hari pembalasan kelak. Dalam sebuah hadist, manusia akan ditanya tentang empat pertanyaan penting, 50% dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan waktu, yaitu umurnya secara umum dan masa mudanya secara khusus.
Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah
bersabda: “Tidak akan tergelincir (binasa) kedua kaki seorang hamba pada
hari kiamat, hingga ditanyakan kepadanya empat perkara: usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya bagaimana
ia pergunakan, hartanya dari
mana ia dapatkan dan pada siapa ia keluarkan, serta ilmunya dan apa-apa yang ia
perbuat dengannya.” (HR. Al-Bazzar dan At-Thabrani)
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa
kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa
sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al
Mustadroknya)
Mengapa masa muda ditekankan secara khusus, karena pada masa muda memiliki arti yang istimewa.
Masa kehidupan yang ceria, penuh semangat dan penuh dengan cita-cita. Selain
itu, di masa ini juga merupakan masa di antara dua kelemahan; kelemahan masa
anak-anak dan kelemahan masa tua (QS Ar Ruum: 54).
Referensi:
§ Dr. Yusuf Qardhawi, "Manajemen Waktu Dalam Islam", ditemahkan oleh: Ma'mun Abdul Aziz, Jakarta: Firdaus Pressindo, 2014.
§ Geraidinar.com, "Satu Solusi Untuk Semua", 12 Juni 2015.
Tambahkan Komentar